BANDUNG - Kemenkumham Jabar (Senin, 17/10/2022). Komando Pasukan Gerak Cepat (KOPASGAT) TNI Angkatan Udara, atau sebutan lainnya Korps Baret Jingga, merupakan pasukan (khusus) yang dimiliki TNI Angkatan Udara. Kopasgat merupakan satuan tempur darat berkemampuan tiga matra, yaitu udara, laut, darat. Memasuki usia ke-75 pada tahun 2022 ini, bukanlah usia yang tidak muda lagi, kematangan dalam bertindak dan berpikir merupakan hal mutlak dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia dari segala ancaman baik dari dalam maupun luar negeri.
Sebagai Pasukan Pemukul NKRI yang siap diterjunkan di segala medan baik hutan, kota, rawa, sungai, laut untuk menumpas semua musuh yang melawan NKRI, yang membedakannya adalah Kopasgat mempunyai ciri khas tugas tambahan yang tidak dimiliki oleh pasukan lain yaitu Operasi Pembentukan dan Pengoperasian Pangkalan Udara (OP3U) yaitu merebut dan mempertahankan pangkalan dan untuk selanjutnya menyiapkan pendaratan pesawat dan penerjunan pasukan. Kopasgat bertugas membina kekuatan dan kemampuan satuan. Pasgat sebagai pasukan matra udara selalu siap operasional dalam melaksanakan segala misi operasi militer perang maupun non militer selain perang, perebutan sasaran, pertahanan objek strategis Angkatan Udara, pertahanan udara, operasi khusus dan khas matra udara dalam operasi militer atas kebijakan Panglima TNI.
Wamenkumham R.I Eddy. O.S turut menghadiri Ulang Tahun ke 75 Kopasgat yang pada tahun 2022 ini dipusatkan di Mako Kopasgat Lanud Sulaiman Kota Bandung. Merupakan suatu kehormatan bagi Kemenkumham R.I bisa duduk bersama Kopasgat dalam memperingati usia 75 tahun Kopasgat. semoga Kopasgat kedepan semakin Kuat, Profesional, Militan dan Handal.
Komandan Kopasgat Marsekal Muda TNI Taspin Hasan dalam sambutannya menyampaikan kedepan tantangan yang dihadapi Kopasgat akan semakin besar dan semakin komplek, untuk itu dalam waktu yang tidak begitu lama mari kita sukseskan KTT G20 di Bali, terimakasih akan dedikasi yang telah diberikan. Teruslah semangat sesuai dengan semboyan Paskhas Karmanye Vadikaraste Mafalesu Kadatjana, “Menunaikan tugas tanpa menghitung untung dan ruginya”
(red/foto : Adb).