BANDUNG-Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Barat Sudjonggo sambut audiensi Yayasan Anugerah Insan Residivist (AIR) yang bertempat di Ruang Saharjo, Selasa (22/06/21).
Tampak hadir Kepala Divisi Administrasi Ngadiono Basuki, Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Heriyanto, Kepala Subbagian Humas, RB dan TI Ginni Dewi Ridhawati, Ketua Yayasan AIR Heri Coet dan Willy (Preman Pensiun).
Pertemuan kali ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas program kemandirian WBP dan klien Pemasyarakatan setelah bebas dari hukuman. Kegiatan ini pun diawali dengan penyampaian laporan kegiatan-kegiatan kemandirian yang telah dilaksanakan oleh Yayasan AIR seperti las listrik, cukur rambut, bela diri dan sablon serta yang lainnya yang telah dijalankan dari Tahun 2002 sejak awal dirintisnya yayasan ini.
Kemudian Sudjonggo menanggapi, "Saya harapkan kepada Yayasan ini agar dapat menularkan kegiatan-kegiatan positifnya. Ke depan, Tantangan yang sulit yang dihadapi adalah bagaimana membangun kepercayaan/trust masyarakat. Di masa pandemi, masa sulit ini kita harus bisa bertahan, berkembang dan tampil beda. Buatlah sesuatu karya yang berbeda dan patenkanlah. Syukur alhamdulillah Yayasan AIR telah dipercayakan pemerintah daerah dalam menggunakan lahan 1000m2, pergunakanlah semaksimal mungkin. Tolong jangan main-main dalam membangun, menjaga trust masyarakat. Hasil dari euphoria pembinaan peningkatan kualitas program kemandirian tersebut harus berdampak dan bermanfaat bagi masyarakat Jawa Barat." tanggapnya.
Sudjonggo pun berharap, "Saya yakin Yayasan AIR bisa menjembatani bagian akhir dari tugas kami. Kami selalu terbuka dan yakinkan kami juga dalam pendampingan WBP dan klien bersatu kembali ke masyarakat." harapnya.
(Red/foto : Hot)