PEMBINAAN BERBASIS PESANTREN DI LAPAS CIANJUR

PEMBINAAN BERBASIS PESANTREN DI LAPAS CIANJUR

CIANJUR - Konsep pemenjaraan pada jaman dahulu lebih menekankan pada efek jera dan balas dendam. Hari ini sudah sangat jauh berbeda dengan lebih mengedepankan pembinaan , agar kelak mereka yang masuk ke Lapas atau Rutan dapat diterima kembali oleh masyarakat sebagai manusia yang beradab. Demikian disampaikan Kalapas Cianjur Heri Aris Susila ketika berdiskusi dengan Forum Pelajar Sadar Hukum-Ham (FPSH HAM) Kabupaten Cianjur , yang didampingi oleh Kabid HAM Kemenkumham Jawa Barat Hasbulllah Fudail (Kamis,21/04/2022) di Lapas Cianjur.

bidham lpcianjur 2

Bupati Cianjur H. Herman Suherman sangat mengapresiasi Lapas Cianjur untuk menjadi role model dalam pembinaan warga binaan di Lapas Cianjur yang berbasis Pesantren, hari ini kondisinya over kapasitas lebih dari 700 Santri. Bupati Berharap agar kelak mereka yang sudah menjalani huluman di Lapas dapat diterima kembali bermasyarakat minimal bisa jadi Imam shalat di masjid. Hal ini dimungkinkan karena seluruh warga binaan ( khusus Lapas Cianjur disebut Santri) harus bisa membaca Alqur'an atau Hafiz beberapa juz usai menjalani pidana di Lapas . Hasil wawancara Hasbulllah Fudail dengan Bupati Cianjur di halaman Pendopo Bupati Cianjur.

Hasbulllah Fudail berharap agar pemerintah daerah Cianjur dapat berkolaborasi untuk membantu pembinaan Santri di Lapas Cianjur, serta mendorong para generasi muda Cianjur yang tergabung dalam FPSH HAM, Gerakan Membangun Desa, Irma untuk meningkatkan kesadaran Hukum dan HAM . Sehingga pelanggaran Hukum akan semakin berkurang, pada akhirnya Lapas akan semakin kosong penghuninya.

 bidham lpcianjur 2

(red/photo: bidham, editor: rar)


Cetak   E-mail