JAKARTA - Sebagai bagian dari pemenuhan Tarja Pelayanan KI TA 2021, Sub. Bidang Kekayaan Intelektual Kemenkumham Jawa Barat melakukan koordinasi ke DJKI pusat, dan langsung disambut oleh Direktur Merek Dan Indikasi Geografis Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), Nofli, yang di dampingi oleh beberapa Pejabat/Pegawai yang bertanggungjawab pada bidang Merek dan Indikasi Geografis seperti Kepala Seksi Pemeriksaan Indikasi Geografis, Gunawan, dan Kepala Subdit Pelayanan Hukum dan Fasilitasi Komisi Banding Merek, Agung Indriyanto.
Ahmad Kapi Sutisna, Kepala Bidang Pelayan Hukum Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat, menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan tim dari bidang Pelayanan KI adalah sebagai kelanjutan dari usaha untuk mendorong Akar Wangi sebagai Indikasi Geografis Jawa Barat Kab. Garut. Hal ini juga salah satu usaha bidang Pelayanan KI menggodok program unggulan bagi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat. Kapi juga di dampingi oleh Dona Prawisuda, Kasubid Pelayanan Kekayaan Intelektual dan Tim.
“Kadiv Pelayanan Hukum dan HAM, Bapak Heriyanto dan Kabid Pelayan Hukum, mengucapkan terimakasih sudah menerima kami untuk melakukan koordinasi. Langsung di terima oleh Pak Dir.” Terang Kapi.
Akar Wangi sebagai cikal bakal Indikasi Geografis Jawa Barat masih harus dipantau dan dibina bersama oleh stakeholder yang mengampunya, antara lain Kanwil, Dinas Pertanian dan MPIG yang terdiri dari para petani yang tergabung kedalam ASIRI.
Akar Wangi adalah cairan/ biang pembuatan parfume. Cairan ini nantinya yang mengikat campuran alkohol dan bahan pewangi. Akar Wangi hanya bisa di tanam di Jawa Barat Kab. Garut. Disediakan lahan seluas 24.000 Hektar yang disediakan untuk membudidayakan tanaman Akar Wangi tersebut. “Pernah dicoba ditanam di Kota lain, Pak, tapi tidak bisa tumbuh.” Jelas Dona. Selain cairannya, sisa hasil olahan Akar Wangi bisa dijadikan kerajinan Tangan seperti tempat tissue, tempat minuman gelas, sajadah dan lain lain.
“Saya mendukung sekali teman-teman di Kanwil Jabar. Info terakhir saya dapatkan Jawa Barat juga pemilik Indikasi Geografis terbanyak. Hal ini seharusnya bisa menjadi contoh untuk kanwil-kanwil yang lain.” Jelas Nofli.
Indikasi Geografis Jawa barat diantaranya :
1. Ubi Cilembu Sumedang
2. Sawo Sukatali Sumedang
3. Tembakau Mole Sumedang
4. Tembakau Hitam Sumedang
5. Beras Pandanwangi Cianjur
6. Kopi Java Preanger Provinsi Jawa Barat
7. Teh Java Preanger Provinsi Jawa Barat
8. Kopi Robusta Java Bogor
Adapun pandemi tidak membuat Pelayanan KI menurunkan perfoma terbaiknya. Usaha lain dilakukan seperti melakukan penyebaran informasi melalui media sosial, koordinasi via zoom, seminar dengan menargetkan masyarakat terunggul dibidangnya, serta pelayanan friendly service via online seperti Whatssapp dan Instagram.
Kapi juga menjelaskan Kanwil Jawa Barat berhasil meraih peringkat pertama Pendaftaran KI tertinggi se-Indonesia.
“Ya memang harus seperti itu, buat temen-temen di Kanwil harus bisa sosialisasi dan kerja dimanapun dan kapanpun. Terutama ceritakan pentingnya mendaftarkan Merek, tentang nilai ekonomi, ini jadi topik yang menarik untuk dibahas dan dijelaskan.” Jelas Nofli.
Padatnya permohonan KI khususnya Merek bagi UMKM serta keinginan Perjanjian Kerjasama oleh Dinas Koperasi dan UMKM, Disperindag dan Disbudpar justru semakin meningkat, “Pandemi seperti ini malah semakin tinggi permintaan, Pak.” Gurau Dona.
“Selanjutnya bisa langsung ke bapak Gunawan di bagian Pemeriksaan IG. Tetap pantau perkembangannya, untuk teman-teman Kanwil Jabar. Saya akan tunggu sampai Akar Wangi bisa lolos jadi IGnya Jabar.” Tutup Nofli.
(red/foto: Sub Bid KI)