BANDUNG-Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat dan Balai Pemasyarakatan Bandung bersama dengan Klien Pemasyarakatan yang kembali ke masyarakat melalui program asimilasi dan integrasi sesuai dengan Permenkumham Nomor 10 Tahun 2020 melaksanakan bakti sosial kepada masyarakat menjelang idul fitri. Tempat yang dipilih untuk melaksanakan Kegiatan Bakti Sosial pembagian sembako ini adalah Yayasan Anugerah Insan Residivist Bandung yang dipimpin oleh Asep Djuheri atau yang akrab dipanggil Heri Coet yang berlokasi di Jl. Jamika Gg. Bah Karso RT 10 RW 06 Kel. Sukahaji Kec. Babakan Ciparay Bandung. Kamis (21/05/2020)
Yayasan Anugerah Insan Residivist merupakan yayasan yang didirikan oleh Asep Djuhaeri atau yang akrab disapa Kang Heri Coet, untuk menampung para narapidana yang telah bebas sebelum kembali ke lingkungan mereka masing-masing. Di YAIR, para mantan narapidana diberikan pembinaan dan pelatihan seperti menyablon, membengkel, menjahit. Setelah siap lahir batin, mereka akan disalurkan ke berbagai tempat bekerja atau projek yang telah bekerjasama dengan Yayasan Anugerah Insan Residivist. Sehingga diharapkan para mantan narapidana tersebut tidak kembali ke jalan yang salah dan dapat berperan kembali di masyarakat secara aktif dan positif.
Kegiatan dibuka oleh Heri Coet, setelah menyampaikan kata sambutan dan ucapan syukur, paket sembako pun diberikan kepada warga yang kurang mampu di sekitar Yayasan tersebut. Paket Sembako yang terdiri dari beras, mie instan, kue dan minyak goreng. Di samping itu Asep pun memperkenalkan anak didik yayasan yang bernama Erik dan Nandar yang kebetulan mantan bimbingan Kanwil Kemenkumham Jawa Barat. Asep mempresentasikan hasil karya Erik yang membanggakan yaitu masker dan spanduk yang diolah melalui komputerisasi menggunakan laser cutting.
"Semoga bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat Babakan Ciparay khususnya yang belum mendapatkan bantuan." imbuh Asep Djuheri selaku ketua RW sekaligus ketua Yayasan itu.
Dalam kolaborasi ini dapat dilihat peran positif dari warga binaan yang telah mendapatkan asimilasi dapat berguna untuk masyarakat. Mereka dengan sukarela membantu masyarakat sekitar yang membutuhkan. Dalam kegiatan ini beberapa napi asimilasi berkontribusi dengan membagikan sembako kepada masyarakat sekitar Yayasan tersebut.
Seperti yang kita ketahui Permenkumham Nomor 10 tahun 2020 tentang syarat pemberian asimilasi dan hak integrasi bagi narapidana dan anak dalam rangka pencegahan dan penanggulangan penyebaran covid-19. Maka dari itu seluruh narapidana dan anak yang mendapatkan program ini diharapkan dapat membantu mencegah peenyebaran covid-19. Selain itu dapat Kembali berintegrasi secara sehat dengan masyarakat, sehingga dapat berperan kembali sebagai anggota masyarakat yang bebas dan bertanggung jawab sesuai fungsi system pemasyarakatan
(Red/foto : Humas)