BANDUNG - Kepala Bidang Pelayanan Hukum Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat Ahmad Kapi Sutisna hadiri kegiatan Penguatan Pembinaan Pegawai yang bertempat di Ruang Layanan Paspor Lantai Dasar Kantor Imigrasi Kelas I TPI Bandung, Jl. Surapati No. 82, Jumat (05/03/2021).
Dalam rangka Pencegahan Pungutan Liar (Pungli) untuk mewujudkan Pelayanan Publik Yang Bersih dan bebas dari Korupsi sebagai bagian dari upaya dalam membangun Zona Integritas (ZI).
Tampak hadir Sekretaris Satgas Saber Pungli Irjen Pol. Agung Makbul dan stafnya Aris Suwarto yang hadir sebagai narasumber, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Arief Hazairin Satoto, Inspektur Pengawasan Daerah (IRWASDA) Polda Jawa Barat Kombes Pol. Syahri Gunawan, Kepala Intelijen Penindakan Imigirasi Kanwil Kumham Jabar Gatut Setiawan, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non-TPI Jakarta Selatan Muhammad Tito Andrianto, bersama seluruh Pejabat Struktural dan Para Pegawai di lingkungan Kantor Imigrasi Kelas I TPI Bandung.
Kegiatan diawali dengan peninjauan fasilitas, sarana dan prasarana Kantor Imigrasi (Kanim) Bandung, dipimpin oleh Kepala Kantor Imigrasi (Kakanim), disaksikan langsung Setsatgas Saber Pungli dan Pejabat Administrasi Kanwil Kumham Jabar. Dalam kesempatan ini, Kanim Bandung juga menyajikan perubahan dan terobosan yang telah ditempuh untuk meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dalam tayangan video profil.
Kegiatan dilanjutkan dengan sambutan hangat Kakanim Bandung. Arief menyampaikan, bahwa Kanim Bandung berkomitmen untuk menjadi role-model dengan meraih predikat WBK. Arief sebagai perwakilan Kanim Bandung memohon,dukungan, arahan, bimbingan dari seluruh jajaran agar Kanim Bandung menjadi lebih baik dengan meraih predikat WBK.
Penguatan ZI Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat (Kumham Jabar) pada Unit Pelaksana Teknis wilayah Satuan Kerja (Satker), juga ditekankan Kepala Bidang Pelayanan Hukum (Kabid Yankum) Kumham Jabar. Menurut Kapi, Pejabat Struktural, JFT,JFU harus selaras dan harmonis seirama untuk mencapai WBK. PPNPN juga sebagai peranan penting yang turut serta dalam mewujudkan WBK.
"Dengan diselenggarakan kegiatan ini diharapkan dapat meminimalisir atau seharusnya dapat menghilangkan segala bentuk menyimpangan khususnya pungutan liar dalam pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM dan dapat memberikan pelayanan publik yang bersih dari pungutan liar sehingga dapat mendorong peningkatan kepercayaan publik terhadap kinerja Kementerian Hukum dan HAM", jelas Kapi mewakili Kepala Kanto Wilayah Kumham Jabar.
Inti kegiatan yang disampaikan narasumber, Setsatgas Saber Pungli menekankan pentingnya penguatan pembinaan pegawai dalam memberantas Pungli.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, PUNGUTAN LIAR artinya adalah Meminta sesuatu (uang dan sebagainya) kepada seseorang (lembaga, perusahaan, dan sebagainya) tanpa menurut peraturan yang lazim. Di samping itu, dalam perspektif tindak pidana korupsi, pungutan liar itu adalah perbuatan yg dilakukan seseorang atau pegawai negeri atau pejabat negara dengan cara meminta pembayaran sejumlah uang yang tdk sesuai atau tidak berdasarkan peraturan yang berkaitan dengan pembayaran tersebut (red).
Adanya upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk memberantas pungli yang diantaranya :
1. Sistem Birokrasi/aparatur yang handal, transparan dan profesional.
2. Komitmen Kepala Daerah/Lembaga untuk melayani rakyat.
3. Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) yang efektif dalam membangun efek pencegahan.
4. Penegakan hukum yang membangun efek jera.
5. Peran serta masyarakat dalam mengawasi pemerintahan. (red)
Agung menjelaskan kembali maklumat Presiden Indonesia Joko Widodo bahwa Pungli dapat merusak sendi-sendi kehidupan, hingga dibentuknya Satgas Saber Pungli sampai tingkat Daerah melalui Keppres 87 Tahun 2016. Disamping itu, kecepatan pelayanan juga menjadi kunci dalam reformasi birokrasi.
"Penting adanya upaya dari kontribusi seluruh personel dalam memberantas pungli. Selain itu, inovasi dan kreativitas menjadi kunci dalam pembangunan ZI. Andil kepemimpinan akan terlihat dengan munculnya agent-of-change. Besar harapannya, dengan adanya kegiatan ini, Kanim Bandung berhasil mewujudkan target meraih predikat WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani)", tutup Agung mengakhiri pemaparan.
Tak kalah penting, sharing knowledge dari Kakanim Kelas I Khusus Non-TPI Jakarta Selatan, turut memadatkan brainstorming kegiatan ini. Sebagai mantan Kakanim Kelas I TPI Cirebon yang berhasil meraih predikat WBK tahun 2018, Tito berbagi tips-trik dan strategi dalam meraih WBK. Ada 10 (sepuluh) kiat sukses meraih WBK, salah satunya yaitu komitmen bersama. "Maka dari itu, kontribusi seluruh personel sangat memegang peranan penting dalam mewujudkan WBK. Dengan adanya komitmen bersama, Inovasi, Kreativitas dan terobosan-terobosan terbaru dapat dilahirkan. Saya berharap, Kanim Bandung berhasil meraih predikat WBK tahun 2021 ini", tutup Tito dalam sambutannya.
Kegiatan penguatan dan pembinaan ZI dilanjutkan dengan diskusi tanya jawab peserta yang hadir dengan para narasumber.
(Red/photo:hot/rar/aul)