BANDUNG-Jumat (04/09/20) Kepala Kantor wilayah Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Barat Imam Suyudi kumpulkan undangan beberapa pegawai untuk mempersiapkan pelaksanaan Tes Kesehatan Pada Seleksi Calon Taruna/i Poltekip dan Poltekim Sekolah Kedinasan Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Tahun Anggaran 2020, yang betempat di Ruang Rapat Kakanwil.
Tampak hadir Kepala Divisi Administrasi Ngadiono Basuki, Kepala Divisi Pemasyarakatan Abdul Aris, Kepala Bagian Umum Eva Gantini, Kepala Subbagian Kepegawaian, Tata Usaha dan Rumah Tangga Yana Rubiyana, Tim Medis yang terdiri dari JFT Dokter Kanwil maupun UPT, dan beberapa pegawai Unit Kepegawaian.
Pada awal kesempatan Ngadiono Basuki, telah membuka rapat dan menyampaikan laporannya, "Pelaksanaan test ini akan dilaksanakan pada tanggal 9 sampai 11 September 2020, yang semula direncanakan tempat pelaksanaanya di Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM Jawa Barat, namun dikarenakan masih dalam tahap renovasi, maka tempat pelaksanaan test diganti di LPKA Kelas 1 Bandung. Peserta yang akan mengikuti terdiri dari 50 Pegawai dan 194 Umum dengan total peserta berjumlah 244 orang."
Kemudian, Imam Suyudi menekankan, "Tahapan test kesehatan ini sangat menentukan kelulusan calon taruna/i untuk itu kita harus persiapkan sematang mungkin agar pelaksanaanya lancar dan sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19."
Ngadiono menambahkan, "Berdasarkan hasil koordinasi dengan BKN bagi peserta yang suhu tubuhnya diatas 37,5 Derajat Celcius akan diarahkan ke ruangan khusus dan mengikuti Rapid Test." tambahnya.
Tes yang akan dilaksanakan ini terdiri dari pengukuran tinggi badan dan berat badan dan suhu (laki2 165cm dan perempuan 157cm), peserta wanita akan dites kehamilan, lalu pemeriksaan berat tinggi badan ideal dan pemeriksaan tekanan darah dengan normalnya 120/80. Peserta nantinya akan diarahkan masuk ke dalam bilik pemeriksaan, Cek cacat fisik, Jantung, Paru-paru, Abdomen, Varicocel, Varises, Hernia, Hemoroid, Cek Kulit, Tato/bekas Tato, Tindik, Extremitas. Kemudian ke bilik pemeriksaan buta warna, ketajaman mata, dan kacamata/softlens dilanjutkan dengan pemeriksaan pendengaran.
Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan pembahasan pelaksanaan teknis mengenai pemeriksaan yang nantinya akan dilakukan oleh dokter pada saat test berlangsung dan persiapan alat-alat.
Eva Gantini menuturkan "Materi yang telah dibagikan, diharapkan untuk tidak menjadi acuan karena sewaktu-waktu mungkin saja ada perubahan dari pusat." tuturnya.
Sebelum kegiatan berakhir, Ngadiono Basuki mengundang kepada seluruh peserta untuk mengikuti rapat selanjutnya yang akan dilaksanakan pada hari Senin tanggal 7 September 2020 secara virtual dengan pusat.
(Red/foto : Intan/Hot)