DUTA DAN FORUM PELAJAR CIAYUMAJAKUNING MASUK LAPAS

kanwil timsadarhukum majalengka 1kanwil timsadarhukum majalengka 2 

Dalam rangka memberi pemahaman kesadaran hukum dan HAM sejak dini, kepada para Duta Hukum-HAM dan pengurus Forum Pelajar Sadar Hukum-HAM (FPSH-HAM)  Jawa Barat berkunjung dan memasuki Lembaga Pemasyarakatan yang berada di sepanjang Ciayumajakuning. Selain itu para Duta dan Forum pelajar diberi berbagai informasi tentang Tugas dan Fungsi Lembaga Pemasyarakatan serta diberi kesempatan untuk melihat secara langsung berbagai aktivitas yang berlangsung di dalam Lapas.

Ketika berkunjung ke Lapas Kuningan, kepala Lapas Syamsul  sangat memberi afresiasi atas kunjungan dan kegiatan sangat penting dan menjadi generasi milennial yang harus tahu Hukum dan HAM jangan sampai melanggar dan mencerai hukum  sehingga menhambat masa depan mereka. Pesan kalapas agar para duta hukum bisa  belajar terus tentang hukum dan HAM serta bagaiana penerapannya , jika hal ini bisa dilaksanakan makan tinggkat kriminalitas di kuningan bisa menurun, adik-adik duta dan forum juga dapat memberi kontribusi sebagai contoh supaya memaahmi hukum-HAM jika terjadi pelanggaran maka muaranya akan masuk Lapas Kuningan, jadi harapannya jangan sampai melanggar hukum-HAM demikian Kalapas Syamsul. Pada saat kunjungan para Duta dan Pengurus berkesempatan  berbaur dengan warga binaan melaksanakan  shalat berjamaan di Mesjid Lapas.

Sementara ketika berkunjung dan  berdialog dengan  Kalapas Majalengka Dasep, para Duta dan pengurus FPSH-HAM mendapat  pembekalan dan pengetahuan bagaimana  pembagian para warga binaan yang ada di dalam Lapas mulai kategori A 1 samapai A5 serta B1 – B3. Berbagai program pembinaan yang dilakukan di Lapas Majalengka dalam rangka mengembalikan para penghuni Lapas menjadi warga masyarakat  disampaikan oleh Dasep. Menurut Kalapas untuk mengembalikan warga Binaan menjadi manusia yang utuh maka pendekatan yang  harus dilakukan adalah bagimana mendekatkan diri ke sang Pencipta, karena agama manapun yang di anut oleh kita pasti menekankan hubungan yang baik anatara manusia dengan manusia, manusia dengan lingkungannya serta manuasi dengan Tuhannya. Warga binaan yang ada diLapas saat ini berjumlah 269 orang yang sebagain besar beragama Islam.

Salah satu program pembinaan yang dilakukan di Lapas Majalengka adalah shalat berjamaah di mesjid  bagi para Warga Binaan dan Pegawai. Hal ini dimaksudkan jika shalat sudah dilaksanakan tepat waktu  dan benar maka setiap orang dipastikan akan terhindar dari perbuatan keji dan mungkar, demikian menurut Dasep. Intinya bagaimana shalat itu menjadi kebutuhan bagi setiap orang yang beragama islam sehingga tidak merasa dipaksa atau menjadi beban. Selain itu kalapas juga meminta ke para Duta dan Pengurus untuk mempunyai konsep dalam menjalani hidup agar tidak tersesat seperti  yang mereka terpaksa harus menghuni Lapas ini.


Cetak   E-mail