Diskusi Bidang HAM Kemenkumham Jabar – JIP Pendekatan Struktural Dan Kultural Kunci Program  HIV AIDS

Diskusi Bidang HAM Kemenkumham Jabar – JIP Pendekatan Struktural Dan Kultural Kunci Program  HIV AIDS

1

2

3

BANDUNG-Pendekatan struktural dan kultural menjadi  kunci sukses untuk  program   kedepan dalam rangka upaya pencegahan dan pengendalian program HIV/AIDS  di Indonesia guna mencapai tujuan 3 Zeros, melalui  program CSS-HR (Community System Strengthening and Human Rights)  .

Pendekatan struktural yakni dengan mengkolaborasikan  berbagai program  dengan  melibatkan birokrasi di level Nasional seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial  juga  Kementerian Hukum dan HAM  melalui  regulasi  yang bersipat top down. Semenatara  pendekatan kultural  yakni membangun berbagai jaringan  dengan melibatkan  unsur atau komunitas masyarakat  dengan lebih bersipat  batton up  berupa partisipasi aktif.

Demikian disampaikan Hasbullah Fudail ( Kepala Bidang HAM Kanwil Kemenkumham Jawa Barat, dalam  diskusi dengan Jaringan Indonesia Positip (JIP)  NGO  yang bergerak di program HIV AIDS di ruangan Kerja  Bidang HAM, Rabu, 12/10/2022. Hadir dari JIP yaitu : Wijil Anindyajati, Rivaldi, Irna Rosmawati,  didampingi  Tim dari Female Plus Bandung Deasy Astriani, Detti dan Anton Eka.

Dipilihnya bidang HAM sebagai sumber informasi oleh Jaringan Indonesia Positif karena  dianggap  lembaga pemerintah  yang  konsen untuk membantu  program HIV AIDS di Jawa Barat berkolaborasi dengan pemerhati HIV AIDS. JIP  akan melaksanakan kegiatan “Review Efektifitas Kegiatan Advokasi Pada Tingkat Distrik” guna melihat sejauh mana proses advokasi yang telah dilakukan oleh para pelaksana program pada tingkat distrik.

Tujuan utama dari program CSS-HR adalah mengeliminasi epidemi HIV/AIDS di Indonesia pada tahun 2030. Di sisi lain terdapat juga tujuan khusus program ini, yaitu untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat melalui mekanisme  umpan balik dan peningkatan koordinasi dan kolaborasi untuk meningkatkan layanan kesehatan agar lebih sesuai dengan apa yang mungkin diharapkan di bawah rubrik layanan yang berpusat pada masyarakat dan untuk mengurangi hambatan terkait hak asasi manusia dan memungkinkan lingkungan yang kondusif yang akan mendukung akses kesehatan dengan meningkatkan intervensi multistakeholder tingkat nasional dan daerah dan memperkuat keterlibatan masyarakat

Hasbullah juga menyampaikan agar  teman teman NGO  untuk  tidak harus selalu bergantung dengan  pendanaan dari kuar negeri, melainkan juga harus mengali potensi yang ada  di masyarakat. Ibarat  ketika  kita  sudah terbiasa makan ikan teri (kemampuan sendiri)  suatu waktu  dapat daging  ( donator luar negeri)  maka kita syukuri . Jangan ketika tidak  mempunyai dana  lalu  kita tidak bisa berbuat sesuatu  untuk  hal hal kemanusian khsususnya membantu  penderita HIV AIDS. Selain itu  juga  mengajak ke JIP  agar bisa berkolaborasi di tingkat  Kementerian  khususnya Dirjen  HAM  serta  kanwil seluruh Indonesia.


Cetak   E-mail