MANAJEMEN RESIKO, MINIMALISIR RESIKO YANG FATAL

Apel pagi di Lapas Banjar kali ini dipimpin oleh Kaur Tata Usaha sebagai perwira apel, dalam kesempatan tersebut diikuti oleh seluruh pegawai dan CPNS Lapas Banjar, tidak pernah terlewatkan pula proses pengecekan kehadiran melalui Absensi, Rabu (14/11) di halaman kantor utama. Dalam kesempatan amanat apel, Kaur Tata Usaha Endis, S.H menyampaikan “bahwa manajemen resiko merupakan salah satu komponen Penguatan Pengawasan yang berkorelasi positif terhadap peningkatan kualitas layanan publik yang dapat mendorong peningkatan penilaian Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Kaitannya dengan pelaksanaan tugas kita khususnya dijajaran pengamanan sebagai contoh petugas P2U, bilamana terjadi sesuai hal dalam pelaksanaan tugasnya maka akan diproses dengan mempertimbangkan aspek – aspek sebagai contoh antara lain pernah tidaknya petugas tersebut mengikuti Diklat / Bimtek P2U, status kepegawaiannya sebagai PNS / CPNS, adanya unsur kelalaian atau tidak dan lainnya. Hal – hal tersebut salahsatu bagian dari komponen manajemen resiko yang nantinya dijadikan pertimbangan pula dalam pengambilan keputusan” tutur Endis.

bnjr MANAJEMEN RESIKO

Kalapas Banjar, Agus Wahono, Amd.IP.,S.H.,M.H “kami berikan kesempatan kepada setiap pegawai yang telah mengikuti pelatihan / diklat agar dapat menyampaikan hasil yang diperoleh dalam kegiatan yang diikutinya kepada pegawai lainnya di berbagai kesempatan, salahsatunya apel pagi. Mengenai Manajemen Resiko, saya menghimbau kepada seluruh subsi agar memetakan pula resiko – resiko yang berkaitan dengan tupoksinya, sehingga menjadi pedoman dalam melaksanakan tugas selain berpedoman pada Standar Operasional Prosedur (S.O.P)” himbau Agus. Hal – hal yang disampaikan perwira apel tersebut menjadi ilmu dan pengalaman baru bagi pegawai Lapas, tentunya akan sangat bermanfaat dalam pelaksanaan tugas. (Foto/Red:Asden)

 

Cetak